Yamaha Jupiter MX 135LC ditaklukan Yudhistira. Tepatnya di Yamaha Asian Cup Road Racing (YACRC) 2008, Asian Cup of Road Racing (ACRR) 2008 seri pamungkas di Sirkuit Binuang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Meski masih berumur 15 tahun, Yudhis sanggup bikin selisih 1 detik dengan rider Jepang dan Cina. Dua negara bersaing untuk mengumpulkan poin juara umum negara.
Kalau bicara berat badan, Yudhis bukanlah yang termasuk ringan di ACRR 2008 Binuang. Di situ ada Maruyama Shunichi bobot tubuhnya sama, sekitar 35 kg. “Bukan itu. Pembalap Indonesia tahu karakter motor dan tekniknya bagus. Ini motor standar, tinggal skill yang dilombakan,” bilang Ryosuke Nakaki dari Jepun yang lihai menekuk GP Mono di All Japang Championship.
Artinya, Yudhis punya kuncian sendiri untuk menaklukan si Komeng di kejuaraan balap motor antar negara itu. Untungnya Yudhis nggak compang-camping geber MX135 di Binuang, seperti Komeng di iklan.
“Motor enggak bisa digas full dan disentak. Putaran mesinnya dibatasi. Yang penting bagaimana keluar tikungan lebih cepat,” bilang putra dari H. Jajam, Direktur sirkuit Binuang, Banjarmasin.
Regulasi ACCR memang ketat. Boleh diganti cuma knalpot, foot step, CDI, sokbreker belakang dan ban depan-belakang. “Kita setting yang aman aja. Jangan sampai putaran atas kering. Mesin bisa nggak awet,” beber Zainuddin alias Bang Jay, mekanik senior yang dipercaya menangani tim Indonesia di ACCR Binuang.
Setting ulang karburator jadi penting supaya enggak terjadi campuran miskin bensin. Efeknya tenaga mesin bisa ngedrop. Pilihan spuyer MX135 yang dipakai di ACCR Binuang pilot-jet 17,5 sampai 20 dan main-jet 98 sampai 102.
“Saya memilih tenaga menengah-atasnya lebih cepat. Soalnya di sini, kan banyak tikungan,” ungkap Yudhis yang bergabung di H. Rihan Racing Team, Binuang.
Makanya, Yudhis kelihatan lebih cepat di kelokan dibanding trek lurus. Untungnya karakter mesin Jupiter MX135 dengan standar racing cukup membantu gaya balap Yudhis.
EDISI KHUSUS
Pemasok komponen resmi Asian Cup of Road Racing (ACRR) dari PT Mitra Lestari Motorindo (MLM). Semua ini sudah lewat izin pabrikan Yamaha Indonesia sebagai sponsor utama dan FIM-UAM sebagai penggagas ACRR 2008 di Binuang. “Mereka (maksudnya MLM) yang siap dan terbukti secara kualitas,” bilang Ari Wibisono, Motor Sport Division Head PT Yamaha Motor Kencana Indonesia.
Makanya, MLM bikin komponen sesuai regulasi ACRR. Seperti CDI yang hanya bikin putaran mesin maksimum 13.000 rpm. Termasuk juga knalpot yang dirancang sesuai spesifikasi mesin standar racing. Begitu juga sok yang dirancang supaya nggak bermasalah ketika manuver.
“Sempat kewalahan waktu ditunjuk sama panitia. Knalpot, CDI, dan sokbreker dibikin khusus buat balap ini. Tentu sesuai aturan FIM-UAM,” bilang Benny Rachmawan dari Product Development MLM, Jakarta.
DATA MODIFIKASI
Ban depan-belakang : FDR Sport XT-R 90/80-17
Sokbreker belakang : YSS MO 302 205T
CDI : TDR
Rantai : 415x130 DX
Gir depan-belakang : DID 14-55
Knalpot : TDR
sumber : motorplus-online.com/index.php/article/detail/id/126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar