Kamis, 22 Mei 2008

Tes Bio Etanol | Tenaga Lebih Gede

Minggu lalu sudah dibahas cara meningkatkan angka oktan bensin Premium supaya setara Pertamax. Secara teori dan hitungan rumus memang dianggap mudah. Tapi, tetap harus uji praktik tentang kebenaran teori itu. Apakah benar antara teori dan praktik.

Proyek percobaan jajal dulu di Honda Supra X 125 milik PT Trimentari Niaga Jaya, produsen CDI Cibinong atau BRT itu. Spek motor masih standar dan hanya ganti knalpot. Sekalian pinjam juga dynotest untuk mengukur power mesin dan AFR Meter guna mengetahui perbandingan bahan bakar dan udara.

Berikut hasilnya:
TENAGA PREMIUM VS PREMIUM + ETANOL
Sebagai pembanding pertama dites dulu Supra X 125diisi Premium. Tenaga puncak didapat 8,92 dk pada 7.000 rpm. Kondisi atau angka ini digunakan sebagai patokan dasar.

Kemudian dilanjut tes Premium campur etanol. Perbandingannya 90% : 10%. Artinya 90% Premium dan 10% etanol. Hasilnya, tenaga mesin jadi lebih besar. Yaitu, 9,06 dk pada 6.900 rpm.

Kenaikannya hanya sedikit sekali 0,14. Tapi, meski sedikit namun ruang bakar lebih bersih. Dasarnya bisa lihat dari tes AFR Meter.

TES AFR PREMIUM VS PREMIUM + ETANOL
Untuk mengetahui bensin terbakar tuntas atau tidak bisa lihat tabel AFR Meter. Dari grafik 2 terlihat (garis biru) kalau masih menggunakan Premium di bawah garis merah. Itu menandakan masih kaya bensin.

Artinya masih di bawah garis standar (merah putus-putus). Karakternya kalau menggunakan Premium murni pembakaran kurang tuntas. Masih terdapat kerak di ruang bakar. Beda setelah dicampur etanol 10%. Garis merah sejajar garis merah putus-putus. Kondisinya ideal dan minim kerak.

PREMIUM + ETANOL VS PERTAMAX
Sebagai bahan pembanding dites juga Premium + etanol lawan Pertamax dan Pertamax Plus. Hasilnya Premium + Etanol 9,06 dk, Pertamax 8,86 dan Pertamax Plus 8,94 dk. Ini juga sebagai indikator kalau Premium + etanol tetap paling bertenaga alias tinggi.

HANYA 10 PERSEN
Perlu diperhatikan dan harus diwaspadai. Dalam mencampur, jangan kelewat banyak etanol. Paling banyak dari campuran hanya 10% etanol. “Kalau lebih besar dari itu, tidak akan bagus. Ruang bakar kekeringan lantaran bensin jadi mudah menguap,” pasti H. Tjejep Sudirman, manajer depo dan instalasi, PT Elnusa Petrofin di Plumpang, Jakarta Utara.

Juga dalam mencampur Premium dengan etanol harus cepat digunakan. Jangan lama-lama dibiarkan. Itu karena etanol mudah menguap lantaran mudah mengikat oksigen. Juga dikhawatirkan bensin jadi malah mengandung endapan air.

100% ETANOL MALAH JELEK
Em-Plus juga penasaran. Bagaimana jika menggunakan 100% etanol murni. Katanya punya angka oktan 118. Namun apa yang terjadi. Mesin tidak kuat digeber abis. Knalpot nembak seperti kekeringan bensin alias kebanyakan udara. Ini bukti kalau etanol mudah mengikat udara.

Tenaga maksimal hanya 7 dk. Mesin tidak sanggup digas full. Ini bisa dijadikan pelajaran. Jangan coba-coba menggunakan 100% etnol kalau mesin tidak mau jebol.


sumber : motorplus-online.com/articles.asp?id=12511

Rating: 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel pada kategori yang sama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...