Jumat, 20 Juni 2008

Motor Mau Irit BBM?

Bila motor mau irit, pembakaran harus sempurna. Intinya, semua campuran bensin dan udara di ruang bakar terbakar tuntas. Tidak ada kerak atau asap. Makanya penting merawat komponen pembakaran, apalagi setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

Cairan Kimia
Merawat komponen pembakaran, sebaiknya serahkan ke bengkel. Sebab, belum tentu kita punya alat melepas karburator, kepala silinder, piston dan juga kem di motor 4-tak. Juga belum tentu bisa memasangnya kembali.

Cara gampang tanpa harus membongkar komponen-komponen seperti di atas, bisa dengan menggunakan cairan pembersih khusus ruang bakar (engine conditioner). Banyak pilihan, ada DCS, Carb Cleaner dan AHRS Engine Cleaner.

Selain gampang, jauh lebih irit lantaran sekaleng pembersih harganya berkisar Rp25 ribu – Rp40 ribu. Ongkos bongkar pasang di bengkel pasti lebih dari itu.

Ketika disemprotkan ke ruang bakar, kandungan kimia di cairan pembersih mesin bisa melunakkan kerak sisa pembakaran. Malah cairan yang bagus bisa bikin kerak jadi serbuk debu yang keluar bersama gas buang. “Jadi bisa dipastikan, kecil kemungkinan sisa kerak yang terangkat merusak dinding piston atau silinder,” yakin Hasyim yang pernah kuliah Teknik Mesin di STTN, Yogyakarta.

Selain ruang bakar, semprotkan juga ke mulut karburator. Langkah ini bisa membersihkan lubang karburator. Penyemprotan dilakukan berbarengan dengan mesin hidup pada putaran tinggi (8.000-9.000 rpm). Maksudnya agar kotoran langsung terisap ke ruang bakar dan terbuang tanpa harus menyemprotkan dengan angin kompresor.

Jika ingin lebih sip, cairan pembersih bisa disuntik langsung ke ruang bakar. Kiat ini dapat lebih membersihkan kepala piston dan kepala silinder. Caranya tentu dengan membuka busi lebih dulu. Menurut Hasyim, teknik ini didahului memanaskan mesin. Maksudnya panas membuat reaksi kimia cairan pembersih cepat melumerkan kerak. "Biarkan cairan bekerja 10 sampai 15 menit, lalu hidupkan mesin. Memang, mesin agak sulit dihidupkan. Kalau sudah bisa, digas-gas supaya kotoran terbuang lewat knalpot," terang Hasyim.

Kelistrikan dan Api
Komponen lain yang menentukan sempurnanya pembakaran adalah elektronik. Mulai dari sepul, pick-up coil alias pulser, kiprok, aki, CDI, koil dan busi. Termasuk juga kabel, soket dan kepala busi pun penting sebagai penghantar listrik.

Arus listrik yang bagus harus disokong penghantar yang baik pula. Makanya, sambungan antar kabel (soket) dan kedudukan ground alias massa jadi penting.

Membersihkannya pun cukup gampang. Cukup kerik permukaan konektor atau gosok pakai ampelas. Bisa juga pakai cairan kimia pelumas yang banyak dijual di toko onderdil dengan harga di Rp 30.000-an. Misalnya, MTR, WD40 dan AHRS Multicare. Jika pakai cairan kimia perawatan, cukup menyemprotnya ke seluruh konektor. Jangan lupa ke titik massa atau ground.

Kelar itu, bersihkan juga busi. Terutama bagian kepalanya, yaitu elektrodanya agar percikan api lebih besar dan biru. Jangan lupa setel kembali gap atau jarak antar elektroda busi. Rata-rata tiap pabrikan motor menganjurkan 0,7 mm. Biar api busi besar dan biru. Mulai sekarang, hitung konsumsi BBM-nya.

sumber link
Rating: 4.5

Jumat, 13 Juni 2008

Cara Install Windows XP di Acer 4310 - 4710

Kali ke 2 ini aku nginstal OS Windows XP di Laptop Acer Travelmate 4310, ada beberapa kesulitan dalam meginstal Xp di Acer seri 4310, diantaranya CD Resource OS XP dari mulai SP1 sampai SP3 belum tersedia driver SATA AHCI jadi ketika mau instal hddnya ga ke baca, truz driver adapter Wifi Broadcom 802.11g. Disini saya mau share langkah2 install Windows XP tanpa menggunakan floppy disk. Kita akan buat CD Windows XP yg berisi driver sata, langsung adja berikut racikannya:

Bahan-bahan:

  1. Resource Windows XP (yg aku pake sp3 5512) kalo mau bisa download disini
  2. Kita perlu software nlite (free software) untuk menambah driver SATA AHCI silahkan download disini
  3. Download driver SATA link 1 | 2 | 3 | 4
  4. CD-R /CD RW kosong buat copy OS Windowsnya
Langkahnya:
  1. Tentunya install dulu nlite, setelah itu jalankan nlite
  2. Pertama seting bahasa, nlite support bahasa indo' yg kupake English adja deh, next
  3. Masukan cd resource windows xp [tentunya ke cd drive], Buat direktori kosong hdd yg cukup buat copy cd resource widows xp, secara default nlite akan ngedeteksi ada os di cd drive dan otomatis copy ke diretori yg sudah diarahkan/dibuat tadi, next next
  4. Masuk ke menu Task Selection, pilih Drivers dan Bootable ISO, juga pilih Unattended ini menu untuk masukin sn osnya biar saat instal gak minta serial lagi. next
  5. Extrak driver sata hasil download tadi,
  6. Lalu pilih Insert dan pilih Multiple Driver Folder, arahkan ke direktori driver SATA yang baru diekstrak, pilih direktori
  7. Selanjutnya akan keluar window kecil, pilih driver Intel(R)82801GBM SATA AHCI Controller (Mobile ICH7M/DH) atau pilih semuanya juga ga apa2 [malah tambah lengkap], next -->
  8. Masuk ke menu tab General pada kolom Product key masukan serial number nya. next
  9. Ikuti langkah selanjutnya klik yes untuk proses,
  10. Terakhir bikin CD Bootable ISO, keluarkan cd resource xp lalu masukan cd kosong, pilih Direct Burn, klik burn. selesai
Screenshot :


Selamat Mencoba!!
Rating: 4.5

Sabtu, 07 Juni 2008

NonTon TV Lokal Online



RCTI
Trans7
metrotv
TransTV
Indosiar
antv

http://www.imediabiz.tv/


atau langsung di:

rtsp://202.58.181.185/broadcast/sctv
rtsp://202.58.181.185/broadcast/rcti
mms://202.171.25.216/metro
mms://202.171.25.216/transtv


Rating: 4.5

Tinjauan Kritis Terhadap Alat Penghemat BBM*

Naiknya harga BBM menyebabkan semakin banyaknya permintaan terhadap alat-alat penghemat BBM. Yang menjadi masalah apakah memang ada penghematan seperti yang diklaim para produsen alat-alat ini?

Selama bertahun-tahun, EPA –sebuah lembaga yang salah satu fungsinya adalah melakukan pengetesan efisiensi bahan bakar produk-produk mobil yang dijual di Amerika Serikat– mencoba untuk mengevaluasi produk-produk yang diklaim dapat menghemat penggunaan bahan bakar. Kesimpulan dari hasil evaluasi ini dapat dilihat pada halaman “Gas-Saving” Products: Fact or Fuelishness? pada situs web FTC, sebuah lembaga yang bertujuan untuk melindungi konsumen di Amerika Serikat.

Dasar Tinjauan

“Jika alat penghemat BBM memang dapat menghemat BBM sampai puluhan persen dengan harga yang hanya beberapa ratus ribu rupiah, lalu mengapa produsen mobil yang harganya sampai ratusan juta rupiah tidak melengkapi produk-produk kendaraannya dengan alat tersebut?”

Jenis-jenis Alat Penghemat BBM

Berikut adalah berbagai jenis alat penghemat BBM berdasarkan cara bekerjanya, dan kesimpulannya menurut FTC dan EPA di Amerika Serikat.

  • Perangkat yang memaksa udara masuk ke dalam karburator. Dari 22 alat yang dicek, hanya ada satu yang memberikan penghematan.

  • Perangkat yang memaksa udara masuk ke karburator melalui larutan anti beku. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Perangkat yang menambah cairan ke saluran masuk udara/BBM. Hanya satu dari dua alat yang menunjukkan penghematan.

  • Pemanas atau pendingin BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Magnet yang disimpan pada saluran BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Logam yang disimpan pada saluran BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Perangkat yang memperbaiki campuran udara dan BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Modifikasi mesin. Seluruh produk yang dites dapat menunjukkan penghematan BBM..

  • Perangkat yang mengurangi daya ke asesoris. Seluruh produk yang dites dapat menunjukkan penghematan BBM.

  • Aditif BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Oli atau Aditif oli. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.

  • Perangkat yang menotifikasi pengendara untuk mengganti gigi. Dari empat produk, ada dua yang menunjukkan penghematan.

  • Lain-lain. Hanya ada satu dari 9 produk yang menunjukkan penghematan.

Di Indonesia, produk yang banyak dijual termasuk dalam kategori Aditif BBM, Magnet yang disimpan pada saluran BBM, dan mungkin Logam yang disimpan pada saluran BBM. Menurut EPA, dari ketiga kategori produk tersebut tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan BBM.

Magnet yang disimpan pada saluran BBM

Hampir semua produk penghemat BBM yang beredar di Indonesia adalah jenis magnet, mungkin karena harganya yang murah, pemasangannya yang mudah dan tidak membutuhkan perawatan. Oleh karena itu saya akan menitikberatkan bahasan saya pada jenis penghemat BBM yang ini.

Aplikasi magnet untuk penghematan BBM juga telah mendapatkan sedikitnya enam paten Amerika Serikat:

Paten yang tertua dibuat pada tahun 1978, sedangkan yang termuda tahun 1996. Tetapi apakah pendaftaran paten berarti produk-produk tersebut sesuai dengan klaim yang diberikan? Ternyata tidak, banyak paten-paten palsu yang dibuat asal dengan bahasa yang meyakinkan tetapi ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya dapat dengan mudah dilihat pada situs-situs seperti Patently Silly, Patently Absurd, dan IP Funny.

Klaim magnet dapat menghemat BBM juga termasuk salah satu di antaranya. Kasus terbaru di Amerika Serikat adalah Super FUELMAX pada tahun 2005. Menurut EPA, FUELMAX mengklaim penghematan BBM sebesar 27%.

The Super FUELMAX is described by the manufacturer as a set of two magnets made with “a neodymium blending”. The Super FUELMAX is intended to be installed in either cars, trucks or boats; either gasoline or diesel-powered. The device is fitted around the fuel-delivery pipe to the engine. The manufacturer claims that …”this results in more complete burn [sic], thereby saving fuel and reducing emissions.” Instructions accompanying the device claim an increase of fuel- mileage up to 27%.

Dari kata-katanya, produk ini mirip dengan sebagian besar produk magnet penghemat BBM yang beredar di Indonesia. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh EPA berkesimpulan bahwa

The EPA concludes the following from the testing conducted on these two vehicles: the Super FUELMAX device has no effect on fuel economy or exhaust emissions.

Akhirnya, FTC menuntut produsen FUELMAX dengan tuduhan membohongi konsumen. FUELMAX pun akhirnya mengakui bahwa memang klaim-klaimnya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sayangnya, di Indonesia bisa dibilang tidak ada lembaga yang dapat secara efektif mengontrol penipuan-penipuan seperti ini.

Laporan lengkap hasil penelitian dari produk-produk lainnya dapat dilihat pada situs web EPA pada halaman Gas Saving and Emission Reduction Devices Evaluation.

Penjelasan Ilmiah Magnet Penghemat BBM

Tony Cains –seorang insinyur yang berkutat pada bidang fuel economy selama bertahun-tahun– membuat situs web FuelSaving.info yang berisi penjelasan mengenai penipuan alat penghematan BBM. Menurutnya, magnet hanya secara signifikan mempengaruhi benda yang menghantar listrik.

People have been claiming miraculous effects from magnets for hundreds of years. When considering these claims, bear in mind a simple physical fact: magnets only significantly affect things that conduct electricity. So magnets can affect metals, water and even the human body. But the only effect on a hydrocarbon fuel is the massively weaker “diamagnetic” influence. This would cause an extremely slight tendency of the fuel to move away from a magnet, but is highly unlikely to have any effect at the molecular level.

Some devices claim to “align the fuel molecules”. But the molecules are vibrating at high speed all the time, just as in any liquid. So even if they were aligned in the magnetic field, they would “unalign” straight away when they passed the magnet, and so would be back to normal when they reached the engine. And where are the experimental results which show that the molecules are “aligned”? How can the makers claim their device works in a particular way, without any evidence to show that this is really happening?

Some magnet devices don’t actually admit that they use magnets, because there has been so much negative evidence against them. But if a device clamps round the fuel line, doesn’t have any electrical connection to anything, and claims to “align the fuel molecules” (or something along those lines), it is almost certainly a magnet. Devices made of neodymium, Samarium Cobalt or other “rare earth” materials are also almost certainly magnets.

Lebih lengkapnya silakan lihat di halaman Magnets round the fuel line or in the air flow.

Penelitian di Indonesia

Walaupun demikian, ada beberapa penelitian di Indonesia yang berkesimpulan bahwa produk-produk penghemat BBM memang seperti yang diklaim:

Secara umum, percobaan-percobaan tidak mencantumkan metoda perhitungannya, dan hanya mencantumkan hasil akhirnya saja. Saya sendiri tidak begitu yakin percobaan-percobaan tersebut dilakukan secara ilmiah, dapat dipertanggungjawabkan secara statistik dan dengan demikian membuktikan klaim yang diberikan. Alasan-alasannya:

  • Konsumsi BBM tidak konstan dan tergantung dari sangat banyak faktor. Misalnya cara mengemudi, kemacetan, kualitas BBM, cuaca dan bahkan arah angin pun turut menentukan konsumsi BBM.
  • Percobaan dilakukan pada satu kendaraan saja, sedangkan kondisi sebelum dan sesudah alat penghematan BBM berbeda, misalnya temperatur mesin, daya pelumasan oli dan temperatur lingkungan.
  • Adanya deviasi pada perhitungan konsumsi BBM, sedangkan percobaan dilakukan hanya beberapa kali dan dalam jarak atau waktu yang sangat pendek.
  • Bisa jadi bukan percobaan blind. Mungkin ada kasus “Lho, kenapa setelah dipasang alat penghemat BBM justru semakin boros? Pasti ada yang salah dengan percobaan kita, mari kita ulangi lagi!”, mirip dengan percobaan di sekolah dimana sebelumnya siswa sudah mengetahui hasil yang seharusnya didapatkan.

Saran Untuk Produsen Alat Penghemat BBM

Tony Cains mengatakan ada beberapa syarat untuk membuktikan klaim penghematan BBM:

  • Pengujian sesuai dengan standar drive cycle. Amerika Serikat mewajibkan produsen kendaraan untuk melakukan uji FTP75 untuk menentukan kadar polutan dan konsumsi BBM. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan uji ECE+EUDC untuk menguji hal yang serupa.
  • Kendaraan uji coba yang relatif baru dalam kondisi yang baik.
  • Paling tidak dua kali uji coba dalam kondisi standar, diikuti dengan paling tidak dua kali uji coba dengan penambahan alat penghematan BBM.
  • Idealnya, uji coba akhir dengan alat penghemat BBM dilepas.

Klaim baru terbukti jika ternyata ada penghematan BBM setelah dilakukan uji coba dengan metoda di atas.

Jika produsen penghemat BBM tidak memiliki peralatan yang memadai, mereka bisa menggunakan jasa dari EPA sebesar $27000, harga yang relatif murah dibandingkan keuntungan yang didapat jika memang alat-alat ini bekerja sesuai yang diklaim. Sayangnya saya tidak tahu apa ada lembaga pemerintah di Indonesia yang dapat melakukan uji coba sesuai standar-standar drive cycle untuk keperluan publik.

Selanjutnya, Tony Cains memberi beberapa saran yang baik para produsen atau calon produsen alat-alat penghemat BBM. Sebagian besar orang-orang yang mengaku menemukan alat penghemat BBM menjualnya ke pasar modifikasi, yaitu menawarkan pemilik mobil untuk meng-upgrade mobilnya. Tetapi akan jauh lebih menguntungkan jika para penemu tersebut menjual teknologinya ke produsen mobil. Jika anda membuat alat penghemat BBM yang benar-benar berfungsi, dan dapat membuktikannya ke industri, maka anda bisa menjual jutaan unit setiap tahunnya.

Saran Bagi Konsumen dan Calon Konsumen

Pasti ada alasannya mengapa alat-alat penghemat BBM selalu dijual dalam bentuk modifikasi. Mungkin karena mereka tidak dapat membuktikan klaimnya pada produsen kendaraan?

Produsen alat penghemat BBM yang benar-benar berfungsi akan menjualnya langsung ke produsen kendaraan dan tidak akan berlelah-lelah untuk membangun jaringan distribusi dan menjualnya satu per satu ke konsumen. Tidak masuk akal jika hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah per unit dan pemasangannya yang amat sangat mudah, produsen kendaraan akan menolak untuk membeli alat tersebut jika memang benar-benar berfungsi seperti yang diklaim.

Dengan fakta-fakta tersebut di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa hampir semua alat penghemat BBM yang dijual dipasaran adalah penipuan, yang entah disadari atau tidak. Menurut EPA, hanya ada satu jenis kategori alat penghemat BBM yang secara konsisten memang menghemat BBM, yaitu modifikasi mesin.

Tidak ada cara yang praktis bagi pengendara mobil biasa (dan juga termasuk para jurnalis media massa otomotif) untuk membuktikan klaim penghematan BBM oleh alat-alat tersebut. Tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh konsumen jika ingin mencoba alat-alat penghemat BBM ini:

  • Tanyakan mengapa alat ini dapat menghemat BBM. Jangan terpengaruh oleh istilah-istilah yang terkesan canggih karena belum tentu ada artinya :).
  • Jangan mudah terpengaruh oleh testimonial, uji coba ‘independen’ dan kata-kata mutiara lainnya. Intinya, jangan mudah percaya dengan yang dikatakan oleh penjual.
  • Yang paling penting: mintalah garansi uang kembali 100% yang cukup, misalnya selama satu tahun. Garansi 30 hari tidak cukup untuk menentukan apakah produk yang dimaksud benar-benar menghemat BBM.

Tapi rasanya kita tidak usah berharap terlalu banyak.

Informasi lebih banyak mengenai alat-alat penghemat BBM dapat dilihat pada situs FuelSaving.info.



di kutip dari blog mas priyadi depok



Rating: 4.5

Kamis, 05 Juni 2008

Tes Penghemat Bensin | Dilanjut Tes Jalan


Pada MOTOR Plus edisi 344/VI dites alat penghemat bensin dengan kondisi motor statis, mengikuti cara laboratorium termodinamika. Namun masih banyak yang penasaran. Katanya coba dites jalan. Barangkali hasilnya beda atau malah kebalikannya.

Oke, sekarang dilanjutkan dengan tes jalan. Alat yang dipakai tetap sama. Mengambil empat jenis alat penghemat bensin yang berbeda jenisnya (elektrik, magnet, pil (celup) dan pemecah udara).

Diambil objek percobaan Suzuki Shogun 125-SP gres pinjaman dari PT Indomobil Suzuki International. Kondisi jalan dengan kecepatan dipatok pada 60 km/jam. Menurut pabrikan masih termasuk kecepatan ekonomis.

Trek yang dilalui dipilih jalan yang masih baru juga. Belum dibuka resmi untuk umum. Sehingga kondisi lalu lintas tidak berpengaruh terhadap hasil pengetesan. Panjang trek 2,3 km bolak-balik sampai menghabiskan bensin 200 cc di tabung infus.

Dipilih joki yang dipercaya punya cara berkendara yang benar. Tingginya 174 cm dan beratnya 75 kg. Dikomparasi dengan beberapa joki lain. Hasilnya dicapai kesimpulan berupa rata-rata.

Cara sekarang sama dengan edisi yang lalu, yaitu tetap memakai takaran bahan bakar di tiap sesi pengetesan. Yaitu volume bensin 200 cc. Selanjutnya dicatat berapa km yang dapat ditempuh, baik tanpa alat penghemat atau ketika sudah dipasangi.

Lihat hasilnya, jangan kecewa kalau kalah irit. Aong, Andry, Dagu, Dombos ....

Tanpa Alat
Sebelum dipasang alat penghemat bensin. Motor dijalankan dengan kecepatan 60 Km/jam. Hasilnya, takaran bensin 200 cc dapat mengantar motor bergerak maju sejauh 10,1 km.

Sistem Elektronik
Kerjanya memanfaatkan aliran listrik dari aki. Bisa dicolok langsung ke soket positif aki. Atau dapat memanfaatkan aliran listrik dari kabel kunci kontak. Sebagai contoh digunakan EFT (Elektronik Fuel Treatment).

Setelah dilakukan pengetesan, diperoleh hasil untuk 200 cc bensin dapat menempuh jarak 11,9 km. Atau menghemat sekitar 17,8 persen.

Model Magnet
Kerjanya mempengaruhi molekul aliran bensin dengan medan magnet. Hingga dapat mengurai unsur kimia supaya lebih teratur dan reaktif. Pasang di antara slang bensin dari tangki ke karburator. Diambil contoh pakai merek O-Ring.

Dari hasil tes, motor dapat diajak jalan sejauh 12,2 km. Atau dapat menghemat bensin sampai 20,7 persen.

Pil atau Celup
Untuk jenis pil diambil contoh dari merek Specta F5T-1 yang dulunya Fitch. Cara pakainnya cukup dimasukan ke dalam tangki bahan bakar. Bila memungkinkan gantung di dalam tangki.

Dapat bekerja secara kimiawi dan dapat menstimulasi formula bensin. Mengembalikan kondisi bensin seperti semula. Hingga meningkatkan nilai oktan bensin.

Dari uji jalan didapat jarak 15,1 km atau bisa irit sampai 49,5 persen. Angka ini lumayan tinggi. Makanya dites berulang kali dan hasil tetap sama.

Pemecah Udara
Diwakili oleh Magic Jet. Cara kerjanya memecah molekul udara yang terdiri dari O2 oksigen dan N Nitrogen. Serta dapat mengikat unsur air. Hingga proses pembakaran bisa bekerja lebih sempurna.

Dipasang di dalam kotak filter udara. Hasilnya motor dapat dipakai sejauh 13,8 km. Atau bisa irit sebanyak 36,6%. Ini juga dites beberapa kali lantaran hasilnya di atas rata-rata. Namun tetap mampu menghemat seperti sebelumnya.

PAKAI DUA PENGHEMAT SEKALIGUS
Masih penasaran, makanya terus dilanjutkan. Sebab banyak juga yang bertanya. Bagaimana kalau digabung, dua alat penghemat sekaligus. “Hasilnya bagus atau malah jelek,” ungkap Yudono Praktikto lewat email Yudono@net2cyber.net.

Habis buka puasa langsung geber lagi menuju jalan baru yang masih kosong. Coba dicelup Specta F5T-1 ke dalam bensin 200 cc. Juga dipasang Magic Jet di dalam boks filter udara. Engine start.....
Hasilnya, hanya mampu menempuh jarak 13,0 km. Wah, hasilnya lebih kecil dibanding pakai satu penghemat BBM. Coba dihitung persentasenya cuma 28,7.

Hasil Tes
Kondisi Motor Diam Putaran 5.000 rpm (MOTOR Plus 344/VI)
MEREK
Volume Menit Persentase
Tanpa penghemat
200 cc 19,34 O%
EFT
200 cc 21,41 10,7%
O-Ring
200 cc 22,4 14,1%
Magic Jet
200 cc 24,47 26,5%
Fitch
200 cc 26,20 35,5%
Hasil Tes Jalan Sesuai Jarak Tempuh
MEREK
Volume Km Persentase
Tanpa penghemat
200 cc 10,1 O%
EFT
200 cc 11,9 17,8%
O-Ring
200 cc 12,2 20,7%
Magic Jet
200 cc 13,8 36,6%
Fitch
200 cc 15,1 49,5%
Fitch + Magic Jet 200 cc 13,0 28,7%


sumber : motorplus-online.com
Rating: 4.5

Tes Komparasi Penghemat Bensin

Terbukti Bikin Hemat?

Menyambut kenaikan harga bensin, paling gampang ya pasang penghemat bensin. Di pasaran sudah banyak beredar merek dan macamnya. Tapi secara garis besar dibedakan empat jenis. Magnet, elektrik, pil (celup) dan pemecah molekul udara.

Em-Plus coba lakukan pengujian beberapa merek penghemat bensin. Percobaan diusahakan mendekati metode yang diterapkan laboratorium termodinamika. Kondisi juga dibikin se-ideal mungkin. Diupayakan tidak banyak faktor X yang mempengaruhi pengujian.

Kondisi mesin dibuat statis. Tidak diajak jalan yang pasti banyak dipengaruhi macet, cara berkendara, kondisi emosional, panas, hujan, angin dan banyak lagi. Juga nggak dipilih di sirkuit yang juga memiliki banyak faktor X-nya. Repot, kan.

Mesin dipilih Suzuki Thunder 125 gres pinjaman PT Indomobil Suzuki International. Pertama, mesin dipanaskan agar mencapai suhu ideal. Selama pengetesan dapur pacu kena kipas biar tidak overheat.

Setelah itu, bensin ditakar sama untuk masing-masing pengetesan. Selanjutnya dihidupkan, satu alat penghemat harus menghabiskan 200 ml (cc) atau 1/5 liter. Waktu dicatat akurat menggunakan stopwatch.

Putaran dijaga dari awal start 5.000 rpm. Kalau di jalanan, kecepatannya sekitar 50,25 km/jam. Kondisi ini menurut pabrikan dianggap masuk kecepatan ekonomis...

Pertama dites tanpa alat penghemat. Dari 200 cc bensin hanya memakan waktu 19,34 menit. Selanjutnya dipasang alat penghemat dan spek motor dibiarkan seperti semula. Enggak boleh diutak atik. Yuk dilihat hasilnya. Jangan deg degan ya. Aong, Yongki, Dombos.

MAGNET PENGHEMAT

Dicomot sampel di pasaran dari produk O-Ring dan Motor Save. Bedanya kalau O-Ring dari magnet yang dilubangi untuk dialiri bensin. Sedang Motor Save, magnet yang diikatkan pada slang bensin.

“Fungsi magnet memecah molekul bensin. Agar mudah bereaksi dengan udara dan gampang terbakar,” jelas Hendra Widjaja, distributor O-Ring yang menamakan produk khusus motor dengan nama Ring Option Motor.

Hasil tes didapat keduanya mampu menghemat bensin 14,1-20,4% (lihat tabel). “Meski begitu, pemasangan dianggap simpel dan jangka waktu pakai lama,” promosi Hendra yang jual Rp 150 ribu.

PEMECAH MOLEKUL UDARA
Diambil sampel Magic Jet buatan Amrik. Dipasang di ruang boks filter. “Fungsinya memecah molekul udara yang tersusun dari oksigen (O2) dan nitrogen (N). Agar bensin mudah terbakar bersama oksigen,” argumen Budi Lingga, manajer pemasaran PT Performa Auto Teknologi yang menjual.

Materialnya tersusun dari titanium, aluminium dan unsur alam lainnya. Dari hasil tes mampu menghemat bensin sampai 26,5%. Tapi ketika pengetesan terjadi gejala seperti mbrebet. “Bisa jadi posisi pemasangan salah. Atau sekrup udara karbu perlu diatur ulang. Kan boks filter volumenya berkurang lantaran ada Magic Jet,” tangkis Budi.

BEKERJA ELEKTRONIS
Diwakili EFT (Electronic Fuel Treatment). Bekerja memanfaatkan arus listrik dari aki. Sepertinya hampir sama dengan magnet. Di dalam ada kumparan yang mampu menimbulkan medan magnet. Mampu memecah molekul bensin. Harga Rp 150 ribu.

Tapi lantaran ada energi listrik, bodi EFT jadi panas. Bensin seperti dipanaskan. Ini teorinya terbalik. Justru bikin bensin menguap. Harusnya bensin yang masuk silinder sedingin mungkin.

Pantas kalau hanya mampu mengirit bensin 10,7%. Risiko lain rawan kebakaran kalau kabel listrik ada yang korslet. Kondisi aki juga harus fit terus.

PIL ATAU CELUP
Dites merek Fitch, dikemasannya tertulis fuel catalyst. Dari hasil tes mampu menghemat 35,56% atau paling irit di antara lainnya. Pantas jika dijual Rp 250 ribu. “Juga bisa dipakai sampai 400 ribu km,” kata Philip de Ruwe, presiden direktur PT Fitch Indonesia di Jl. By-Pass Ngurah Rai, No. 290, Denpasar, Bali.


HASIL TES
Merek
Volume Waktu Persentase No. Kontak
Standar (tanpa penghemat)
200 cc 19,34 0%
O-Ring
200 cc 22,06 14,1% (022) 5411689
Motor Save
200 cc 23,28 20,4% (021) 6317972
Magic Jet
200 cc 24,47 26,5% (021) 45865560
EFT 200 cc
21,41 10,7% (021) 4525532
Fitch 200 cc 26,20 35,5% (0361) 284300



sumber : 344/VI motorplus-online.com/articles.asp?id=7175
Rating: 4.5

Penghemat Bensin | Pakai Air Mineral, Bro!

Kenaikan harga BBM bukan masalah bagi Ir. FX Agus Unggul Santoso. Dosen Fakultas Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma, Jogja itu sudah bisa menciptakan penghemat bensin yang mampu menekan pemakaian BBM sampai 30,67%.

Seakan lebih irit dari harga sebelum naik. Kan kalau dulu Premium per liternya Rp 4.500, sekarang jadi Rp 6.000 atawa naik 33,33 persen. Penasaran? Baca terus...!

Alat penghemat ini menggunakan media air hujan dan air mineral sebagai bahan utama. Namanya, Hydrogen Booster for Internal Combutions Engine (HB-ICE). Atau bisa diartikan alat peningkat daya dan efisiensi bahan bakar sepeda motor menggunakan Hydrogen Booster.

“Ini penghemat bensin sederhana dan murah. Bisa diterapkan di semua jenis motor,” buka Agus saat dijumpai Em-Plus di kampus Universitas Sanata Dharma di Paingan, Sleman.

Diterangkan lebih lanjut oleh beliau, bahwa untuk pembuatan alat tidak sulit dan nggak mahal. Hanya butuh tabung atau gelas plastik bertutup, air hujan atau air mineral, soda kue, 2 elektroda dari bahan pipa stainlees steel, slang serta sambungan. Juga kabel serta terminal positif dan negatif.

Dilihat dari segi pembuatan, tidaklah terlalu rumit. Bahan juga bisa diperoleh dengan mudah dan ada di sekitar kita. Untuk pembuatan tidak sampai memakan biaya mahal. Dipastikan tidak akan menghabiskan Rp 25.000.

CARA KERJA
Tabung atau gelas plastik bisa diisi air mineral atau air hujan sebanyak 250 cc. Kemudian masukkan soda kue atau pengembang roti yang nantinya akan berfungsi sebagai katalis. Terminal positif dihubungkan dengan kabel kontak yang juga tersambung ke positip aki. Dan kabel negatif disambung ke negatif aki.

Sedang slang yang terletak di ujung tabung disambungkan menuju moncong karburator. “Sehingga bila kontak dinyalakan dan mesin menyala, akan terjadi proses elektrolisa. Dan akan terjadi proses pemisahan ion air (H2O). Air akan direduksi dan menghasilkan gas hydrogen (H2) yang akan keluar memalui slang di ujug tabung lalu dipompakan ke karburator.

Atau dengan reaksi 2H2O(1) + 2e -> 2OH(aq) + H2(g). Maka gas hydrogen yang masuk filter udara akan bercampur bensin yang keluar dari karbu. “Adanya gas hydrogen akan meningkatkan pembakaran di ruang bakar atau dapat menaikkan torsi mesin,” jelas pria yang juga penyuka off-road ini.

Dari hasil uji coba laboratorium ataupun tes ride yang dilakukan sementara didapat daya mesin meningkat 3,6% dan torsi meningkat 2,5%. Pemakaian bahan bakar pada kecepatan 44 km/jam lebih irit 6,44%. Pada kecepatan 55 km/jam bahan bakar lebih irit 14,25% dan pada kecepatan 66 km/jam mencapai 14,9%.

“Dan hasil uji coba semalam dari kampus ke Candi Prambanan tembus di angka 11,64%. Jadi sementara waktu, alat ini bisa bikin irit sebesar itu,” yakin Agus Unggul lagi.

Alat yang pakai nama HB-ICE 1 ini, tidak terlalu besar. Hanya sebesar gelas biasa. Sehingga untuk pemasngan bisa digantungkan atau dimasukkan ke bagasi motor. “Tunggu saja HB-ICE 2 yang sedang kami kerjakan, akan kami targetkan pengiritan bahan bakar mencapai 60%,” tutup Agus.


sumber : motorplus-online.com/articles.asp?id=12580
Rating: 4.5

Rabu, 04 Juni 2008

Air Fuel Ratio | Bisa Irit, Kencang Apalagi!

Setingkomposisi spuyer biasanya diintip dari ujung busi. Pertanda hasil pembakaran bisa dilihat dari sana. Gampangnya kalau elektroda busi sampai putih pertanda kering minim BBM, item artinya kelewat banyak bensin. Eits, nyatanya itu bukan patokan utama.

Paling presisi intip dari komposisi air fuel ratio (AFR) alias perbandingan campuran bensin dan udara atau A/F. Saat tes dyno atau uji emisi dengan engine analyzer, angka ini nongol di layar monitor (gbr. 1). Tapi sayang belum banyak mekanik motor tanggap.


Komposisi ideal A/F yaitu 13,7 : 1. Artinya pembakaran akan sempurna jika terdapat 13,7 molekul udara dan 1 molekul bensin. Itu terjadi pembakaran tuntas dan kelebihan bensin atau udara.

"Di motor standar saat langsam, perbandingannya 13 : 1, motor balap 11 : 1. Begitu digeber komposisi udara dan bensin naik sekitar 14,7 : 1," buka Kemal Agusmula Bachrie, juragan Khatulistiwa Surya Nusa (KSN) yang jadi tempat rujukan tes dyno.


Dari sana bisa dijadikan patokan untuk mengetahui spuyer yang dipasang. “Bila angkanya 13,7 : 1 dianggap ideal. Bila 11 : 1 berarti kegedean spuyer. Kalau 15 : 1 maknanya kebanyakan udara,” cerita Tomy Huang sang penemu CDI Cibinong yang juga punya dynotest. Namun menurut Tomy, katanya biar aman dan mesin tidak panas, untuk motor balap patok di 12,5 : 1.

Nah, sayangnya karburator nggak bisa sempurna di semua kitiran. Harusnya komposisi ideal selalau 13,7 : 1. "Nggak kayak injeksi yang bisa konsisten dari rpm bawah sampai atas, kalau karburator ada putaran yang dikorbankan," tambah Kemal yang ngantor di Jl. Pramuka Kav. 69, Jakarta Timur.

Pantas saja Honda Wave 125i yang beredar di Thailand bisa irit plus ramah lingkungan. Kabarnya AFR-nya bisa tembus 16 : 1 sejak dari langsam sampai rpm atas.

Nah, biar gampang mengetahui perbandingan spuyer dan udaranya nggak melulu mesti dengan engine analyzer. Intip peranti K&N Air/Fuel Ratio Monitor dengan sensor O2 yang dicolok ke pipa knalpot.

Lewat 10 LED sebagai display AFR bakal muncul tuh kelir merah (miskin), kuning (normal) dan hijau (kaya). Misalkan sampeyan atur setelan udara (air screw) (gbr. 2). Sampai lampu kuning paling mefet ke merah menyala tanpa mesin mati berarti AFR-nya udah pas di 14,7 : 1.

Praktis memang! Kendalanya, barang dari Amrik ini masih belum diimpor resmi. Yongki


sumber : motorplus-online.com/articles.asp?id=7278

Rating: 4.5

Magnet Penghemat BBM

Penghemat bensin di pasaran kebanyakan memanfaakan kinerja magnet. Atau biasa disebut besi sembrani. Kok bisa bikin irit? Jawabannya lihat komentar DR. Ir. H. Djoko Sungkono Kawano M. Eng. Sc. Beliau kepala laboratorium Bahan Bakar dan Pembakaran Dalam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Jurusan Teknik Mesin.

Prinsip kerjanya sederhana. “Ada yang menempelkan magnet di slang bensin yang menuju karburator. Atau ada pula magnet dilubangi guna mengalirkan bahan bakar di tengahnya,” jelas Akam dari Kam Speed yang pernah mencobanya.


Mari dibuat sendiri. Lacak dulu magnet. Paling gampang di bengkel korek. Biasanya magnet bekas sepul yang dicongkel. Seperti di Kam Speed Jl. Arteri Kelapa Dua, No. 5, Jakarta Barat.

Atau ada pula di AJMS (Adi Jaya Motor Sport) di Jl. Pondok Gede, Pusat Ruko Onderdil, Bekasi. Bisa manfaatkan bekas magnet Shogun, Smash atau motor lainnya (gbr. 1). Bebas saja.

Setelah dapat, dipotong sekitar 2 cm (gbr. 2) pakai gergaji besi. Buat sebanyak 2 potong. Setelah itu, tidak bisa langsung tempel. Tapi pelajari dulu jarak gaya tolak kutub ‘S’ (selatan) dan ‘U’ (Utara). Lihat berapa milimeter jaraknya (gbr. 3). Ukuran itu dijadikan sebagai patokan besar diameter slang bensin.

Perlu diingat, jarak efektif menentukan diameter slang bensin. Sebab disitu terjadi imbas magnet yang mempengaruhi molekul bensin agar mudah pecah. Dan jika slang bensin kekecilan, harus diganjal supaya ukurannya sama dengan jarak efektif. Pengganjalnya bebas, boleh karet atau bekas slang lagi.

Setelah ukuran slang pas atau sudah diganjal, tempelkan dua magnet di slang bensin dekat karbu sesudah saringan. Posisinya ‘U’ menghadap ‘S’ agar saling menempel (gbr. 4). Biar tidak jatuh, gunakan cable-tie untuk mengikatnya. Gampang dan murah meriah.

LABORATORIUM TEKNIK MESIN ITS
Telepon : (031)-592 2941
Faksimile : (031)-594 6230


ALASAN BIKIN HEMAT

Unsur kimia bensin yaitu iso oktan (C8H18) dan n-pentana (C5H12). “Medan magnet mempengaruhi kandungan karbon (C) dan hidrogen (H) dalam bensin. Hingga bisa memaksimalkan proses pembakaran dan mengurangi kadar CO2,” jelas DR. Ir. H. Djoko Sungkono Kawano M. Eng. Sc.

Tapi, “Perlu diperhatikan juga cara pasangnya,” ingat Djoko. Ada beberapa syarat yang harus dilakukan supaya medan magnet berpengaruh terhadap aliran bahan bakar di slang bensin. Pertama, slang bahan bakar harus terbuat dari bahan non metal.

Selanjutnya posisi pemasangan juga harus diperhatikan. Jangan dipasang melintang. Bisa ditempatkan di luar slang. “Abaikan kedua kutubnya, atur magnet secara sejajar dengan slang bahan bakar,” ujar Djoko lagi.

Terakhir, supaya tetap bisa bekerja mempengaruhi senyawa bensin. Jauhkan dari benda lain yang juga mengandung magnet. Dombos

IBARAT ANTRE TIKET

Bagaimanasih ceritanya kok medan magnet berpengaruhbuat pembakaran mesin? Dengar nih penjelasannya.Pria berusia 60 tahun mengibaratkan sekumpulan orangdi depan loket mau beli tiket. “Bila antri secara rapi tentu pakaian tidak lusuh, badan tidak berkeringat dan cepat memperoleh layanan,” jelas Djoko memberi contoh.

Begitu juga dengan bahan bakar yang mengalir. Unsur karbon dan hidrogen akan tertata saat melintasi medan magnet yang kita ciptakan. Hingga kedua unsur tidak lagi tercampur.

Dan, “Secara teratur bergantian mengalami proses pembakaran. Keadaan ini yang bisa membuat kandungan zat berbahanya CO2 atau CO,” jelas Djoko Sungkono panjang-lebar.



sumber : motorplus-online

Rating: 4.5
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...