Sabtu, 06 September 2008

Pas Buat Low Rider | Suzuki Skywave 125 2008 (Jakarta)

Untuk aliran low rider seperti yang lagi mewabah saat ini, pemilihan Skywave 125 memang nggak salah. Coba deh tanya Derajat Budiakso si pemilik skubek berkelir gelap ini. Doi yang dibantu Joddy dari Joddy Motor dan Aldhie dari bengkel D2M relatif gampang
mewujudkan semua itu.

“Enak karena bodi standar motor yang besar sehingga kalau dimundurin panjang, masih terlihat harmonis,” kata Oo, panggilan akrab Derajat. Ukuran pemanjangan juga bisa melebihi skubek lain. Untuk kali ini bahkan bisa sampai 25 cm.

“Kalau skubek lain malah jadi aneh bisa sepanjang itu, tapi nggak buat Skywave,” timpal Joddy. Sebelumnya dia pernah mencoba mundur 15 cm seperti umumnya tapi hasilnya malah terlihat aneh dan rada bantet. “Artinya bentuk bodi standar membutuhkan jarak mundur yang melebihi tipe lain,” cuap Joddy lebih jauh.


Lebih sip lagi dengan kondisi tadi, Oo berhasil mendapatkan ban dengan ukuran agak jarang. “Biasanya kan cuma 140, tapi sekarang dapat yang lebarnya 150,” ceritanya. Dengan ukuran karet roda yang sedemikian besar itu maka harmonisasi berhasil didapat. Jika ban terlalu kecil skubek malah jadi terlihat aneh.

Suspensi standar yang menggunakan dua sok juga dirasa kurang pas sama aliran ini. Itu pikiran Oo yang bekerja di dunia penjualan mobil ini. Mangkane, sokbreker tunggal langsung dijejalkan. Ada pengalaman seru yang bisa kita ambil dari ubahan satu ini.

“Coba pakai sok variasi Jupiter MX, ternyata malah terlalu keras,” kata Joddy lagi. Dalam pemasangan pun, terpaksa harus menjebol ruang bagasi di bawah jok untuk pegangan atas.

Saat dipakai jalan, sok belakang yang terlalu keras ini bisa menimbulkan bahaya. Apalagi kalau material braket dan desainnya nggak terlalu kuat. Bisa patah saat motor mengalami guncangan di jalan yang tidak rata. “Tapi kita pakai pipa yang kuat kok, ukuran 5 mm,” bela modifikator yang buka bengkel di Pangkalan Jati, Jakarta Timur ini.

Tapi atas nama kenyamanan berkendara akhirnya disepakati juga mengganti sok. “Tetap pakai punya MX namun yang standar memang lebih sip,” beber Aldhie yang mengerjakan sektor mesin dan CVT.
BORE UP 145 CC
“Kaki-kaki berat tentunya harus diimbangi ubahan dapur pacu agar motor bisa ngacir,” cuap Aldhie yang merombak mesin. Selain polish porting, proses bore up pun dilakukan supaya Night Rider ini jadi lebih bertenaga.

“Pakai piston Thunder 125 yang oversize 100,” lanjut pria yang buka bengkel di Jl. Kapin No. 1, Kalimalang, Jakarta Timur ini. Akibat penggantian ini maka kapasitas mesin meningkat jadi 145 cc.

DATA MODIFIKASI
Ban depan Deli Tire 140/60-14
Ban belakang Kenda 150/70-14
Pelek Custom
Knalpot Yoshimura
Sok belakang Kitaco
Setang Fatbar
Piston Suzuki Thunder
Roller LHK
Per CVT Kitaco
CDI Andrion HP7MC
Koil Andrion

sumber : www.motorplus-online.com
Rating: 4.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel pada kategori yang sama

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...