Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak
menghadirkan berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak
diperdebatkan, banyak kalangan khawatir akan dampak negatif dari radiasi
yang ditimbulkan.
Penelitian
terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah
adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang
dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut
menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan.
Namun
penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker
terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan
mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base
Transceiver Station (BTS).
"Satu
BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator
seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak
bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.
Dikutip
dari DNAindia, Selasa (4/1/2010), berikut ini sejumlah dampak negatif
yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan
menara BTS:
1.
Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen
akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak
yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.
2.
Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga
berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat
meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak
yang bisa menyebabkan tuli).
3.
Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian,
penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga
30 persen.
4. Frekuensi radio
pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk
radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau
senyawa yang dapat memicu kanker.
5.
Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat
penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung.
Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
6.
Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat
pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar
stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap
hal-hal yang membahayakan kesehatan.
7.
Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem
kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi
seperti ruam dan gatal-gatal.
8.
Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu
hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu
tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan
sensor audio pada organ pendengaran.
9.
Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan
(900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di
lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
10.
Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena
mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat
mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
11. Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
12.
Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan
sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang
kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
13.
Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan
hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau
kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah
pulang menuju ke sarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar